OLEH ARIZUNA ZUKIRAMA
SELASA, 14 APRIL 2015
Sebuah cerita lucu Zuck Linn lagi. Kali ini
mengambil setting hujan di malam minggu.
Semoga ga garing and Happy Reading!
Malam Minggu Hujan.
Begitulah, sepertinya doa jomblo-jomblo
teraniaya didengar Tuhan. Malam minggu hujan
turun begitu deras sejak maghrib. Banyak
sejoli yang sudah sejak pagi mempersiapkan
diri menyambut malam minggu, akhirnya cuma
bisa anteng dongkol di depan TV nonton
Saraswatichandra.
Beda nasib dengan Zuck, biarpun hujan dan
dingin tapi dia sudah anget di samping Linn.
Lewat prakiraan cuaca di TVRI stasiun milik
bangsa malam kemarin, ia tau kalau malam
minggu ini kotanya bakal diguyur hujan deras.
Makanya dia dari jam duabelas siang sudah
berangkat ngapelin Linn.
"Masbeb beruntung deh, begitu hujan turun
sudah sampai di rumah aku dan ketemu aku,"
kata Linn lemah lembut mirip putri keraton
belum makan.
Zuck cuma tersenyum dikulum.
"Senyum doang. Enggak nanya kenapa gitu?"
"Oh ini ceritanya mau ngegombal ya? Maaf,
maaf. Yaudah, kenapa?"
"Soalnya dengan begitu, Mas bisa berlindung
dari derasnya hujan, dibalik teduhnya matanya
aku..
Hweeek! Zuck muntah leptop!
"Sudahlah, ketimbang nyepikin aku, mending
bikinin minum buat aku...
"Baiklah. Masbeb maunya minum apa? Kopi?
Teh? Susu? Oh ya gimana kalau akua gelas
aja?"
"Terserah kamu deh, Beb, apa aja, yang
penting kopi. Dan kalau bisa jangan terlalu
panas, cukup yang hangatnya sehangat tatapan
matanya aku...
Huek! Linn buang muka! Muntah modem!
Akhirnya, Zuck dan Linn menikmati malam
minggu itu dengan sajian kopi tubruk segelas
berdua, sambil internetan memakai laptop dan
modem hasil muntahan mereka tadi.
Sementara di langit, mendung terus
mencurahkan hujannya ke rumah Linn dan
sekitarnya.
"Hujannya kok nggak capek-capek ya, padahal
udah start sejak Maghrib.." Linn berkomentar.
Di dinding, jam sudah menunjukan pukul 22.59
waktu Indonesia bagian beha berserakan. Tapi
hujan memang belum menunjukan tanda-tanda
akan mereda.
"Emang kenapa, Sayang?"
"Kalau hujannya nggak berhenti gimana Mas-
nya mau pulang coba?"
"Iya, bener. Padahal aku udah pengen pulang.
Tapi gimana, di luar gelap, anginnya kenceng,
banyak petir, mana hujan, gak ada soptek,
beceks..
"Lambemu...
"Kenapa aku nggak coba ditawarin nginep gitu,
Sayang?"
"Pengen sih nawarin, tapi takut Mas-nya nggak
mau...
"Ih kok gitu. Coba tawarin aja dulu, aku pasti
mau kalau harganya cocok...
Tiba-tiba Papanya Linn muncul dan tanpa ba bi
bu ba bu langsung memberikan teguran.
"Percuma pake jam mahal tapi gak tau waktu!"
"Papa apaan sih, Mas Zuck juga pengen pulang
dari tadi, tapi hujannya masih deres."
Zuck lega. Ia merasa terbela. "Bener Om, kalau
nggak hujan saya pasti sudah pulang. Nggak
sopan jam segini masih di sini...
"Iya, Papa. Mana banyak petir. Takutnya nanti
di jalan Mas Zuck disambar petir, trus berubah
jadi ganteng...
Papanya Linn ngakak banget.
"Besok kalau luang, kita berantem yah,
Sayang..." Zuck bisik-bisik ngancam.
Linn tersenyum mencibir.
"Tapi ngomong-ngomong Om kagum sama
kamu, walaupun hujan kamu bela-belain
menemui Linn. Emm... Gimana kalau kamu
nginep aja di sini.."
"Hah Om?! Serius? Demi apa?" Zuck terbelalak
kesenengan.
"Iya serius. Kamu tidur di ruang tamu. Tapi
maaf nggak ada bantal sama selimutnya?"
"Wuah makasih Om, makasih. Kalau cuma
bantal dan selimut nggak masalah, Om."
"Yaudah ini udah malam, sebelum tidur makan
dulu sanah, ada mie ayam spesial tuh...
Bukannya makan, Zuck malah buru-buru pergi
entah kemana. Linn beserta Papanya heran.
Tapi setelah 20 menit, Zuck muncul kembali.
"Lah kamu darimana saja, pakaianmu jadi
basah kuyup begitu?" Ayah Linn bertanya
keheranan.
Zuck nyengir kuda nil, "Anu Om, barusan dari
rumah, pulang dulu ngambil selimut sama
bantal...
*****
Minggu, 10 Juni 2018
Fiksi Komedi Malam Minggu Hujan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar