Minggu, 01 April 2018

Jangan Tunggu Sampai Dilempar Batu.

Jangan Tunggu Sampai Dilempar Batu.
Di sebuah gedung perkantoran mewah 8 tingkat,
terdapat seorang cleaning service muda sebut saja
namanya Sudrun Pattinson. Jenis kelamin laki-laki
dan baru aja sarapan bubur. Umurnya kira-kira 25
tahun. Ia adalah pejabat senior cleaning service di
lantai satu. Sudah cukup lama Sudrun bekerja di
sana kurang lebih 40 tahun. Dalam hati Sudrun
sudah bete banget dengan pekerjaannya tersebut,
dari dulu kariernya segitu-gitu mulu. Ia ingin
jabatannya dinaikkan. Selama ini ia hanya cleaning
service lantai satu. Ia berharap jabatannya bisa naik
menjadi cleaning service lante 2. Pokoknya pengen
jadi atasan. Pengen banget! Sudrun lupa, ia bete
dengan pekerjaannya, sementara di banyak tempat
ribuan orang justru bete karena tak kunjung dapat
kerjaan. Lagipula jadi 'atasan' itu ga enak, digantung
di pasar-pasar, harganya juga paling 20 rebu nego.
Haha.
Suatu pagi, selagi Sudrun terlena menyapu lantai,
bos-nya yang berada di lantai 19 memanggilnya
dengan lembut dan sopan, akan tetapi Sudrun ga
mendengar panggilan tersebut. Dipanggilnya Sudrun
sekali lagi, kali ini dengan teriakan, tapi barangkali
karena berjarak cukup jauh dan keasyikan berkerja,
Sundrun ga mendengar atau entah pura-pura ga
dengar. Lalu atasannya menjatuhkan uang logam ke
hadapan Sudrun. Sudrun memungut koin tersebut,
memasukannya ke saku, lalu meneruskan
pekerjaannya tanpa mau menengok ke atas. Merasa
dikacangin, si bos kemudian menjatuhkan uang
50.000. Mendapat uang sebanyak itu, dengan
girangnya Sudrun mengambil uang tersebut dan
langsung dimasukkan ke kantong, lalu kembali
sibuk berkerja. Sudrun ga mikir dari mana uang itu
berasal. Akhirnya, sang atasan mengambil batu
kecil, dilemparkan kepada Sudrun dan sukses
mengenai kepalanya. Pletak! Begitu bunyinya.
Merasa kesakitan, barulah Sudrun menengok ke
atas.
Udah. Anggap aja lucu.
Cerita tadi memang bukan cerita lucu, itu hanya
semacam ilustrasi, yang jika mau merenungkannya,
bukankah yang seperti itu kerap terjadi pada
kehidupan kita?
Tuhan seringkali menyapa kita dengan lembut, tapi
kita terus saja sibuk dengan urusan-urusan duniawi.
Kita dianugerahi kesehatan, dijatuhi rizeki, diberi
udara gratis, dan berbagai limpahan rahmat lainnya,
tapi kita sering lupa untuk sejenak bersyukur, yang
membuat kita semakin jauh dari-Nya. Nah, di saat
diberi cobaan, di saat merasa kesakitan, barulah
kita ingat dan menengadah ke di atas.
Sungguh, sesungguhnya Tuhan itu sangat mencintai
kita. Cobaan-cobaan kecil yang terjadi pada kita
adalah cara Tuhan agar kita mau sejenak
menengadah ke atas dan ingat kepada-Nya. Oleh
karena itu, mari semakin mendekatkan diri kepada
Tuhan, supaya kita bisa mendengar lembutnya
panggilan-panggilan-Nya. Mari sesering mungkin
mengingat-Nya, sebelum Ia melempar batu kecil
kepada kita. Dan jangan bandel, segeralah perbaiki
diri ketika kita dilempar batu kecil, jangan tunggu
sampai dilempar dengan batu yang lebih besar.
Ga bermaksud menggurui ya. Cerita ini juga
mungkin udah basi, teman-teman mungkin pernah
mendengar dengan versi penyampaian yang
berbeda. Tapi tentu ga ada salahnya untuk saling
mengingatkan, karena manusia adalah tempatnya
salah dan lupa.
# SalamTampan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar